Senin, 05 Desember 2011

Peranan Tulang Ekor Dalam Proses Penciptaan & Kebangkitan Manusia


Rasulullah SAW pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan oleh HR. Muslim “Seluruh bagian tubuh anak Adam akan musnah dimakan bumi kecuali tulang ekor. Darinyalah ia diciptakan dan denganyalah ia dirakit (dibangkitkan) kembali.”

Belasan abad lamanya, hadist tersebut menjadi hal ghaib yang tidak mungkin bisa dijelaskan dengan logika. Seiring berjalannya waktu, beberapa penelitian ilmiah mampu menjelaskan kebenaran hadits tersebut ditinjau dari sudut pandang ilmiah, sebagaimana dijelaskan oleh
Prof. Dr. Zaghlul Raghib Al-Najjar dalam bukunya “Al-I’jaz al-ilmi fi al-Sunnah al Nabawiyyah” dan diterjemahkan dalam “Buku Induk Mukjizat Ilmiah Hadist Nabi.”

Hans Spemann seorang ilmuwan Jerman bersama timnya meneliti perkembangan sel telur pada hewan percobaannya. Mereka menemukan bahwa sel sperma yang telah bercampur dengan sel telur terbagi-bagi menjadi beberapa kali hingga menjadi sebentuk piringan yang terdiri dari dua lapis sel yaitu epiplast dan hypoplast. Kemudian muncul benang halus pada lapisan paling atas yang disebut
the primary streak atau the primitive streak (benang pertama/benang permulaan).

Pada ujung benang inti ini terdapat simpul pengikat yang disebut
the primary node atau the primitive node (simpul pertama/simpul permulaan).

Para peneliti melihat bahwa “benang pertama” atau “pita pertama” memulai
proses penciptaan seluruh organ dan sistem janin dengan cara menggerakkan beberapa sel lapisan atas (epiplast) kemudian membentuk sel-sel janin sesuai dengan tugas yang telah ditentukannya. Kemudian ia mulai mengatur penyempurnaan bagian tubuh janin lain yang bentuknya belum sempurna.

Mereka juga menemukan bahwa setelah penciptaan seluruh sistem tubuh janin, pita pertama tertarik dan kemudian tersimpan diujung tulang punggung tulang belakang. Mereka tercengang demi mengetahui bahwa proses penciptaan seluruh sistem tubuh janin yang dilakukan oleh sel-sel pertama disepanjang benang pertama dan simpul-simpulnya. Karena itulah mereka menyebutnya The Primary Organizer atau pengatur utama.

Hans Spemann dan timnya pada 1931 mencoba mengisolasi pita pertama tersebut dan
Menanamkannya pada salah satu gen hewan amfibi. Ternyata sel itu tumbuh pada poros lain di luar poros janin indungnya.

Pada tahun 1932 mereka juga mengisoalasi pita pertama tersebut lalu mendidihkannya untuk kemudian ditanam pada janin lain. Ternyata ia tetap menumbuhkan sel-selnya secara mandiri, tidak terpengaruh oleh proses pendidihan tadi.

Akhirnya pada tahun 1935 Hans Spemann dianugerahi Nobel dalam bidang biologi sebagai penghargaan atas penemuan
The Primary Organizer dan perannya dalam penciptaan seluruh struktur jaringan, organ dan sistem janin. Ia juga menemukan bahwa organ ini tidak akan musnah untuk selama-lamanya.

DR. Utsman Gailan dari Mesir pada tahun 2003 melakukan penelitian dengan membakar dua rangkaian
tulang ekor terakhir dari lima tulang belakang kambing hingga benar-benar hitam seperti arang. Setelah diperiksa di laboratorium ternyata sel-sel tersebut sama sekali tidak terpengaruh.

Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang embriologi terus berkembang, para ilmuwan lain termasuk ilmuwan genetika Keith L. Moore mencoba melakukan penelitian pada tulang ekor manusia dan mendapatkan kesimpulan yang sama pula.

Para ahli genetika dewasa ini sudah mengetahui bahwa sel-sel pita pertama telah dianugerahi oleh Sang Maha pencipta, kemampuan luar biasa untuk memproduksi sel-sel khusus sehingga dikenal pula dengan sebutan
Pleuropotent Primitive Streak Cells atau “Sel Pita pertama Berkemampuan banyak”.

Fakta ilmiah ini sesuai dengan
hadist Rasulullah SAW di atas bahwa “tulang ekor” berperan dalam proses penciptaan manusia. Lantas bagaimana dengan kebangkitan manusia? Simak pula hadist berikut yang diriwayatkan oleh HR. Bukhari :

“Diantara dua tiupan sangkakala lamanya empat puluh (entah 40 hari, bulan atau tahun). Kemudian Allah menurunkan air dari langit, mereka pun
bangkit seperti biji sawi menumbuhkan tunasnya. Tidaklah setiap manusia melainkan akan binasa, kecuali satu tulang, yakni tulang sulbi (tulang ekor), dengannya makhluk dibangkitkan pada hari kiamat.”

Senada dengan hadist tersebut, Allah berfirman dalam Qs. Nuh ayat 17-18 : “Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan
sebenar-benarnya.”

Allah mengibaratkan proses
penciptaan manusia dengan tumbuhnya pepohonan, kemudian mengibaratkan proses kebangkitannya seperti munculnya pepohonan di muka bumi. Dan Allah menegaskan bahwa manusia akan dibangkitkan pada hari kiamat “dengan sebenar-benarnya”. Kelak dihari kiamat nanti, semua manusia akan membuktikan kebenaran firman Allah tersebut.
Share

1 komentar:

  1. Subhanallah....ternyata cikal bakal ilmu pengetahuan semua ada di dalam kitab suci Alquran,yang telah ada berabad-abad tahun yang lalu.

    BalasHapus