Jumat, 02 Mei 2014

KEKUATAN TANPA KEKERASAN

Ketika Arun berusia 16 thn dan tinggal bersama orang tua disebuah lembaga yg didirikan oleh kakeknya di tengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika selatan. Mereka tinggal jauh di pedalaman. Tidak heran bila Arun dan kedua saudara perempuannya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Suatu hari ayahnya minta diantarkan ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh, Arun sangat gembira dengan kesempatan ini. Ibunya memberikan daftar belanjaan untuk keperluan sehari-hari,  ayahnya juga minta untuk membawa mobil ke bengkel. Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata "Ayah tunggu kau disini jam 5 sore." Segera Arun menyelesaikan pekerjaan yang diberikan ayah dan ibunya.
Kemudian, Arun pergi ke bioskop dan karena keasyikan lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, Arun langsung menuju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput ayahnya. Saat itu sudah hampir pukul 18:00.
"Kenapa kau terlambat?". Arun tidak mengakui bahwa dia menonton film, "Tadi, mobilnya belum siap sehingga harus menunggu". Padahal ternyata tanpa sepengetahuan Arun, ayahnya telah menelepon bengkel mobil itu. Akhirnya ayah pun tahu kalau Arun berbohong.
Ayahnya berkata, "Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kau sehingga kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran kepada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki dan; memikirkannya baik-baik.”
Lalu, Ayahnya berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap sedangkan jalanan sama sekali tidak rata. Selama 5,5 jam, Arun mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau dan melihat penderitaan yang dialami oleh ayahnya hanya karena kebodohan yang Arun lakukan.
Sejak itu Arun bertekad tidak akan pernah berbohong lagi. "Sering kali saya berpikir dan merasa heran. Seandainya ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapatkan sebuah pelajaran mengenai tindakan tanpa kekerasan? Saya kira tidak. Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yg sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Itulah KEKUATAN TANPA KEKERASAN.
Kisah Dr. Arun Gandhi (cucu dari Mahatma Gandhi).
Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar